Tiap sistem operasi memiliki logo yang menandakan
ciri khas dari masing-masing produk. Tidak hanya sekedar sebagai tampilan dari
sebuah sistem operasi saja, logo-logo tersebut juga memiliki arti tersendiri
serta sejarah dalam proses pembuatan namanya.
Agar orang mengingat produk yang dimaksud maka dibuatkan logo yang menggambarkan dari masing-masing karakteristik. Namun tahukan Anda maksud dan tujuan digunakannya logo-logo tersebut?
Berikut penjelasannya.
Logo jendela mulai diperkenalkan sejak rilis
Windows 3.1 diawal tahun 90-an. Dengan tampilan berbentuk kotak yang memiliki
batas hitam bertahan hingga tahun 2001. Metamorfosa terjadi pada saat XP
dirilis, desain jendela dibuat melambai layaknya bendera berkibar. Selanjutnya
untuk Vista dan 7 dibuat lebih elegan dengan logo jendela yang lebih bersinar.
Jendela sebagai logo digambarkan sebagai kumpulan aplikasi yang disusun dalam
tiap jendela. Hal ini untuk memudahkan menjalankan aplikasi yang dipisahkan
berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Sedangkan desain 4 warna dasar yaitu merah,
hijau, biru dan kuning merupakan warna dasar yang dipilih karena dianggap
sebagai warna yang memiliki kontras yang baik bagi mata.
Maskot Linux berupa binatang pinguin ternyata
menjadi pilihan karena Linus Torvalds sang pencipta Linux pernah digigitnya
saat berada di kebun binatang. Entah mengapa hal itu malah membuatnya makin
terobsesi pada binatang ini. Awal berdirinya, diadakan kontes untuk membuat
logo Linux. Dan meski tidak menang kontes tersebut, Linus malah tertarik dengan
maskot bikinan salah seorang peserta yang bergambar pinguin dan menyuruh para
desainer untuk merancang ulang dan membuatnya sebagai logo resmi Linux di tahun
1996. Sejak itu sang pinguin diberi nama Tux oleh Linus. Banyak yang mengira
bahwa Tux merupakan singkatan dari Tuxedo, namun beberapa orang menyebutkan
bahwa Tux kependekan dari (T)orvalds (U)ni(X).
Warna merah, jingga dan kuning yang membentuk
lingkaran pada logo Ubuntu memang terlihat cukup sederhana namun unik. Padahal
logo tersebut merupakan perpaduan tiga orang yang saling berpegangan tangan dan
sedang membentuk lingkaran. Hal ini dimaksudkan bahwa Ubuntu menegaskan
kebersamaan, solidaritas dan kebersamaan antar umat manusia. Sedangkan tiga
warna tersebut mewakili lambang dari berbagai ras yang ada. Hal ini sesuai
dengan arti dari Ubuntu yaitu kebersamaan, dimana diambil dari bahasa Afrika.
Logo dengan nama Chrome Ball ini memiliki makna
seperti sebuah bola mata yang melambangkan pandangan mengenai wawasan dan
pengetahuan. Tidak bisa dipungkiri logo tersebut memiliki tema yang mirip
dengan logo Windows dimana memiliki 4 pilihan warna dasar. Selain itu juga
diilhami dari beberapa hal yang akhirnya dipadukan menjadi sebuah maskot. Logo
tersebut berbentuk bulat yang diilhami dari pokeball dari film Pokemon dan juga
berbentuk mirip sebuah webcam, serta dari sebuah game tahun 80-an. Entah
mengapa beberapa ilham tersebut dituangkan ke dalam disain logo Google Chrome
OS.
Distro Linux yang didistribusikan bagi segmen
enterprise ini memiliki tampilan logo yang paling flamboyan. Disini terlihat
seseorang menggunakan topi merah dengan pose yang cukup misterius. Jika saja
ditambahkan sedang menghisap rokok maka akan makin mirip dengan tokoh detektif
film holywood jaman dahulu. Sebenarnya penamaan Red Hat sendiri berdasarkan
dari sebuah topi yang sering digunakan oleh penemunya yaitu Marc Ewing saat
masih kuliah di universitas Carnegie Mellon. Dari situlah berawal ide
menjadikannya sebagai logo Red Hat. Apalagi logo tersebut sesuai dengan
keinginan Marc Ewing yang ingin memberi kesan bahwa Red Hat adalah distro yang
penuh misteri dimana membuatnya makin menarik untuk digunakan.
Sistem operasi desktop buatan Apple ini menggunakan
logo X yang diambil dari angka Romawi dalam menunjukkan angka 10, sesuai dengan
versi 10 yang dirilis sejak tahun 2001. Tampilan logo X yang seperti
menggunakan bahan baja menggambarkan ketangguhan dan dominasi namun minimalis.
Paket teranyarnya yaitu Leopard versi 10.5 mengambil latar belakang bernuansa
luar angka dari sebuah film Holywood karya Stanley Kubrick, 2001: A Sapce
Odyssey. Pengambilan latar tersebut berdasarkan film yang bertemakan tentang
evolusi manusia, teknologi, kecerdasan buatan dan kehidupan angkasa.
Sistem operasi berbasis Linux buatan Novell ini
menggunakan seekor bunglon berwarna hijau sebagai logonya. Bunglon dengan nama
Geeko digunakan sebagai maskot sejak awal keberadaan OS ini yang didesain oleh
beberapa peserta pada kompetisi membuat desain logo OpenSUSE. Geeko merupakan
plesetan dari geek. Pengertian geek disini maksudkan bukan sebagai kutu buku,
tapi digambarkan sebagai seorang yang peduli dengan teknologi open-source. Nama
Geeko juga merupakan plesetan dari Gecko, seekor kadal kecil yang biasa hidup
di iklim hangat.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar